GADO-GADO

Blog ini merupakan potret kehidupan saya yang seperti gado-gado. Semuanya bercampur aduk jadi satu disini dengan berbagai gaya bahasa, berbagai cara penulisan, dan berbagai macam hal. Disini terdapat segala hal yang saya pikirkan, saya lihat, saya dengar dan saya rasa. Maklumlah masih blogger pemula jadi ya masih gak karuan, but I like to learn by doing.
segala macam kritik dan saran pun saya terima dengan senang hati.
Terimakasih atas kunjungan anda.^^

Sabtu, 12 Mei 2012

Sarana Dakwah

PENDAHULUAN

Dakwah merupakan rangkaian aktifitas yang sangat berhubungan dengan sebuah nilai yang diyakini kebenarannya oleh seseorang atau sekelompok orang yang kemudian diteruskan dengan adanya aktifitas untuk menyampaikannya kepada orang lain agar sebisa mungkin diiyakan atau orang lain berbuat sama seperti yang dikehendakinya. Dakwah sebagai suatu kegiatan komunikasi keagamaan dihadapkan kepada perkembangan dan kemajuan teknlogi komunikasi yang semakin canggih, memerlukan suatu adaptasi terhadap kemajuan itu. Artinya dakwah dituntut untuk dikemas dengan terapan sarana komunikasi sesuai dengan aneka mad’u (komunikan) yang dihadapi.

Laju perkembangan zaman berpacu dengan tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak terkecuali teknologi komunikasi yang merupakan suatu sarana yang menghubungkan suatu masyarakat dengan masyarakat di bumi lain. Kecanggihan teknologi komunikasi ikut mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia termasuk di dalamnya kegiatan dakwah sebagai salah satu pola penyampaian informasi dan upaya transfer ilmu pengetahauan. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses dakwah bisa terjadi dengan menggunakan berbagai sarana dakwah, karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat memungkinkan hal itu. Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berdampak positif sebab dengan demikian pesan dakwah dapat menyebar sangat cepat dengan jangkauan dan tempat yang sangat luas pula.



PEMBAHASAN

a. Pengertian
Secara etimologis sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan (Depdikbud, 1990: 784). Sarana juga bisa diartikan sebagai perantara untuk menyebar ide, sehingga ide tersebut bisa sampai kepada penerima.

Wasilah (sarana) untuk merealisasi sasaran-sasaran tersebut telah disebutkan oleh ustadz Hasan al-Banna rahimahullah: "Sarana kita dalam mengokohkan da'wah, dapat diketahui secara jelas, dan dapat dibaca oleh semua orang yang ingin mengetahui sejarah jama'ah. Ringkasan semua itu ada pada dua kalimat yakni: Iman dan amal, cinta dan persaudaraan (Ukhuwah). Dalam kesempatan lain, Ustadz al-juga mengatakan: "Sarana-sarana umum bagi da'wah tidak berubah, tidak berganti dan tidak lain dari aspek iman yang dalam (Imaan 'amiiq), pembentukan yang cermat (takwiin daqiiq), dan amal yang berkesinambungan (amal mutawashil)". Selain itu, juga menyebutkan bahwa rukun-rukun sarana dalam da'wah ada tiga: Manhaj yang benar (minhaj shahih), orang mu'min yang beramal (mu'minun 'amilun), dan pemimpin yang tangguh dan dipercaya (qiyadah hazimah mautsuq biha).

b. Urgensi Sarana Dakwah
Dakwah sebagai suatu kegiatan komunikasi keagamaan dihadapkan kepada perkembangan dan kemajuan teknlogi komunikasi yang semakin canggih, memerlukan suatu adaptasi terhadap kemajuan itu. Artinya dakwah dituntut untuk dikemas dengan terapan sarana komunikasi sesuai dengan aneka mad’u (komunikan) yang dihadapi (M. Bahri Ghazali, 1997: 33).

Dalam suatu proses dakwah, seorang juru dakwah (da’i) dapat menggunakan berbagai sarana. Salah satu unsur keberhasilan dalam berdakwah adalah kepandaian seorang da’i dalam memilih dan menggunakan sarana yang ada (Adi Ssasono, Didin Hafiudin, A.M. Saefuddin et. all., 1998: 154).

Untuk mencapai sasaran dakwah da’i dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa sarana, bergantung pada tujuan yang ingin dicapai, pesan yang disampaiakn dan teknik yang dipergunakan. Mana yang terbaik dari sekian banyak sarana itu tidak dapat ditegaskan dengan pasti sebab masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan (Onong Uchjana Effendy, 2000: 37).

Dalam arus modernisasi ini, para da’i harus mampu menyesuaikan diri dengan mempergunakan serta memanfaatkan sarana itu. Di negara-negara barat dan di negara-negara maju, banyak dijumpai penggunaan media ini dalam misi relegius yang diselenggarakan oleh perkumpulan keagamaan, baik melalui media cetak maupun elektronik (Djamalul Abidin, 1996: 122).

Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa kepentingan dakwah terhadap adanya sarana yang tepat dalam berdakwah sangat urgen sekali, sehingga dapat dikatakan dengan sarana dakwah akan lebih mudah diterima oleh komunikan (mad’unya).

Pemanfaatan sarana dalam kegiatan dakwah mengakibatkan komunikasi antara da’i atau sasaran dakwahnya akan lebih dekat dan mudah diteima. Oleh karena itu aspek dakwah sangat erat kaitannya dengan kondisi sasaran dawah, artinya keragaman sarana dakwah harus sesuai dengan apa yang dibentuk oleh sasaran dakwah. Begitu pula sarana dakwah ini juga memerlukan kesesuian dengan bakat dan kemampuan da’inya, artinya penerapan media harus didukung oleh potensi da’i sebab sarana atau media dakwah pada dasarnya sebagai penyampaian pesan-pesan dakwah terhadap mad’unya.

c. Macam-macam Sarana Dakwah
Said bin Ali Al-Qahthani membagi sarana penunjang keberhasilan dakwah kepada dua bagian, yaitu:
1. Sarana tidak lansung, berupa persiapan-persiapan yang harus dilakukan seorang da’i sebelum melaksanakan tugas, seperti penguasaan materi dakwah, kesehatan dll.

2. Sarana lansung
Kedua point ini dapat direalisasikan melalui berbagai media, yaitu:
a. Melalui media diskusi kelompok, seminar-seminar yang lazim digunakan mahasiswa atau pelajar bahkan masyarakat umum.
b. Melalui media perorangan (face-to face comunikation) atau nasehat lansung kepada seseorang.
c. Melalui media buku-buku bacaan, brosur-brosur keagamaan, majallah dan surat kabar harian.
d. Melalui media elektronik seperti: TV, Radio, Film, Internet, dan sebagainya (Said bin Ali al-Qahthani, 1994: 102-104).


Bila dakwah dilihat sebagai salah satu tipe komunikasi secara umum maka menurut M. Bahri Ghazaly, MA, ada beberapa jenis sarana komunikasi yang dapat digunakan dalam kegiatan dakwah yaitu melalui:
1. Media Visual
Media komunikasi visual merupakan alat komunikasi yang dapat digunakan dengan menggunakan indra penglihatan dalam menangkap datanya. Jadi matalah yang paling berperan dalam pengembangan dakwah. Sarana komunikasi yang berwujud alat yang menggunakan penglihatan sebagai pokok persoalannya terdiri dari jenis alat komunikasi yang sangat komplit. Bila medianya visual, maka sarana tersebut meliputi: film, slide, OHP, gambar, foto diam, komputer, grafik, poster, internet, media massa (majalah, koran, buletin, dll), buku,tulisan.
2. Media Auditif
Media auditif merupakan alat komunikasi yang berbentuk teknologi canggih yang berwujud hardware, media auditif dapat ditangkap melalui indra pendengaran. Perangkat auditif ini pada umumnya adalah alat-alat yang diopersioanalkan sebagai sarana penunjang kegiatan dakwah. Penyampaian materi dakwah melalui media auditif ini menyebabkan dapat terjangkaunya sasaran dakwah dalam jarak jauh. Alat-alat auditif ini sangat efektif untuk penyebaran informasi atau penyampaian kegiatan dakwah yang cenderung persuasif. Alat-alat ini meliputi; radio, tep recorder, telpon dan telegram.
3. Media Audio Visual
Media audio visual merupakan perangkat yang dapat ditangkap melalui indra pendengaran maupun penglihatan. Apabila dibandingkan dengan media yang telah dikemukakan sebelumnya, ternyata media audiovisual lebih paripurna, sebab media ini dapat dimanfaatkan oleh semua golongan masyarakat. Termasuk dalam media audio visual, saranya berupa: film, TV, video (M. Bahri Ghazali, 1997: 34-44).





d. Rincian Sarana Dakwah yang Harus dimiliki Da’i
a. Menyebarkan da'wah melalui semua sarana sampai dapat dipahami oleh opini umum dan mereka dapat menjadi penolong da'wah didorong oleh aqidah dan iman.
b. Menyaring semua unsur-unsur baik untuk dijadikan pilar pendukung yang kokoh bagi fikrah ishlah (perbaikan).
c. Memperjuangkan perundang-undangan hingga suara dakwah islam dapat berkumandang secara formal dan legal di pemerintahan sekaligus mendukungnya dan menjadi kekuatan dalam pelaksanaanya.
d. Manhaj atau metode yang benar.
e. Kaum mukminin yang beramal dan aktivis muslim.
f. Kepemimpinan yang tangguh dan dapat dipercaya.


e. Fungsi dan Manfaat Sarana Dakwah
1. Mempermudah objek dakwah dalam memahami materi yang disampaikan.
2. Agar lebih mudah dimengerti.
3. Membuat dakwah menjadi menarik.
4. Sebagai sarana alternative rujukan yang akurat.
5. Membantu percepatan gerak dakwah islam.
6. Senjata melawan ghazwul fikri.
7. Menegakkan ubudiyah karena Allah dan menancapkan sendi-sendi tauhid di dalam jiwa manusia.
8. Mengingatkan kepada kebaikan.
9. Melaksanakan amar ma'ruf nahi mungkar sesuai dengan ketentuan syariat Islam dan manhaj nabawy.








KESIMPULAN
Setelah dijelaskan dalam pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sarana dan media merupakan dua hal yang serupa tapi tak sama. Media dakwah merupakan perantara penyampaian dakwah kepada mad’u, sedangkan sarana dakwah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan dakwah tersebut. Misalnya terdapat dakwah di televisi dalam acara Mamah dan Aa’. Program Mamah dan Aa’ berperan sebagai media sedangkan televisi berperan sebagai sarana.
Ada berbagai macam sarana yang sering digunakan dalam penyampaian pesan dakwah baik pribadi maupun komunikasi secara umum. Namun yang perlu diketahui bahwa dengan aneka macam dan ragam sarana dakwah, kita dapat melihat, menerima, dan memilih berbagai macam pesan dakwah dalam Islam.
Pelaksanaan penyampaian pesan dakwah secara efektif yaitu dengan adanya aneka macam sarana, seorang komunikan (da’i) dapat memilih dan menggunakan sarana yang tepat dalam menyampaiakan pesan yang disampaiakan dan dengan sarana dakwah, komunikan dapat merasa dekat dengan khalayak.
Sarana dakwah mempunyai peranan yang sangat penting karena dengan penggunaan sarana yang tepat materi dakwah dapat diterima dengan mudah oleh mad’u.










DAFTAR PUSTAKA
(Buku Ikhwanul Muslimin; Deskripsi, Jawaban Tuduhan, dan Harapan Oleh Syaikh Jasim Muhalhil)
http://prodibpi.wordpress.com/2010/08/05/prospek-media-penyiaran-sebagai-wahana-dakwah-2/
Depdikbud. Arti Sarana secara etimologis.1990: 784.
(Adi Ssasono, Didin Hafiudin, A.M. Saefuddin et. all., 1998: 154).
M. Bahri Ghazali, MA. Tipe Komunikasi Sarana Dakwah.1997: 34-44.

Hidup Adalah Pilihan


Anda tau kerang?Ya, Kerang (Anadara sp) adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak (moluska). Tetapi disini saya tidak akan membicarakan kerang sebagai heawan moluska. Disini saya ingin berbagi makna hidup yang di ambil dari kisah kerang.Seperti yang kita tahu bahwa kerang bisa menghsilkan mutiara dari butir pasir yang masuk ke tubuh kerang tersebut. Butir pasir yang yang masuk ke tubuh kerang sangat menyakitkan bagi tubuh kerang, sehingga untuk mengurangi rasa sakit itu, butir pasir yang masuk diselimuti lendir yang lama kelamaan berubah menjadi mutiara.Ketika kerang-kerang diambil oleh manusia, kerang-kerang tersebut akan dipisahkan antara kerang yang mengandung pasir dan tidak. Kerang yang tidak mengandung pasir akan dijual secara obral yang berujung menjadi kerang rebus atau hidangan yang lain, tetapi kerang yang mengandung pasir bisa terjual dengan harga 10kali lipat bahkan lebih dari harga kerang yang tidak mengandung pasir, karena kerang yang mengandung pasir akan menjadi kerang mutiara.jika anda adalah kerang, kerang manakah yang anda pilih? kerang rebus atau kerang mutiara?tentu anda akan memilih menjadi kerang mutiara. Tetapi untuk menjadi kerang mutiara tidaklah gampang, anda harus bisa membungkus pasir yang menyakitkan menjadi mutiara. Hidup adalah pilihan kawan. Jalan mana yang anda pilih, itulah yang masa depan anda. Semampret...!! ^^
*terinspirasi dari jamil azzaini, seorang social enterpreneur
Anda tau kerang?Ya, Kerang (Anadara sp) adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak (moluska). Tetapi disini saya tidak akan membicarakan kerang sebagai heawan moluska. Disini saya ingin berbagi makna hidup yang di ambil dari kisah kerang.Seperti yang kita tahu bahwa kerang bisa menghsilkan mutiara dari butir pasir yang masuk ke tubuh kerang tersebut. Butir pasir yang yang masuk ke tubuh kerang sangat menyakitkan bagi tubuh kerang, sehingga untuk mengurangi rasa sakit itu, butir pasir yang masuk diselimuti lendir yang lama kelamaan berubah menjadi mutiara.Ketika kerang-kerang diambil oleh manusia, kerang-kerang tersebut akan dipisahkan antara kerang yang mengandung pasir dan tidak. Kerang yang tidak mengandung pasir akan dijual secara obral yang berujung menjadi kerang rebus atau hidangan yang lain, tetapi kerang yang mengandung pasir bisa terjual dengan harga 10kali lipat bahkan lebih dari harga kerang yang tidak mengandung pasir, karena kerang yang mengandung pasir akan menjadi kerang mutiara.jika anda adalah kerang, kerang manakah yang anda pilih? kerang rebus atau kerang mutiara?tentu anda akan memilih menjadi kerang mutiara. Tetapi untuk menjadi kerang mutiara tidaklah gampang, anda harus bisa membungkus pasir yang menyakitkan menjadi mutiara. Hidup adalah pilihan kawan. Jalan mana yang anda pilih, itulah yang masa depan anda. Semampret...!! ^^
*terinspirasi dari jamil azzaini, seorang social enterpreneur

Apa hal yang paling membuat gelisah dalam hidup ini?

Hei, hei, hei.... ^^
Dah lama ni gak nulis. Pengen share “sesuatu” yang lari-lari di pikiranku. :p
Gara-gara beberapa hari yang lalu dosen sertifikasi 4 kasih pertanyaan “hal apa yang paling membuat gelisah dalam hidup ini?”, pertanyaan itu masih terngiang-ngiang di telingaku.
Dari beberapa jawaban yang terlontar, diambil kesimpulan ada 2 hal pokok yang membuat gelisah dalam hidup ini yaitu JODOH dan KERJAAN. Wah, sepakat banget tu! Yuk kita bahas satu-satu.
1. Jodoh
Jodoh, hmmm...
Bagi beberapa orang, satu kata ini jadi kata yang sensitive, terutama bagi cewek-cewek yang sudah berumur diatas 20 tahun dan belum menemukan jodohnya. Pasti sering bertanya-tanya siapa ya yang jadi pasangan hidupku? Sekarang “dia” ada dimana ya? Kira-kira lagi apa ya? Dan kalau dapat undangan pernikahan dari seseorang langsung spontan bertanya dalam hati “wah aku kapan ya?” dan biasanya langsung becandaan sama temen-temen “hayooo, sapa nih besok yang bakal nyusul?”. Biasanya pada cengar-cengir gak jelas gitu, tapi berharap-harap cemas dalam hati. hihi...
Ngomong-ngomong tentang jodoh ni, sekarang kan si “galau” emang lagi naik daun. Bahkan kepopulerannya sampe sekarang terus bertahan di atas daun. #lohh.... XD

Beberapa hari gak ada getar-getar cinta dari “dia” galau, sms gak dibales galau, “nunggu” kelamaan galau, mau milih yang mana galau, lama gak ketemu galau, dikit-dikit up date status/ ngetweet galau, pokoknya dikit-dikit galau, bahkan kalo bingung mau makan apa jadi galau (kalo yang ini galaunya gara-gara gak punya duit. Haha..)
Ada satu fakta unik nih. Biasanya orang yang tadinya cuek dengan penampilan, dia akan mulai merubah penampilannya sedikit demi sedikit ketika umurnya sudah semakin “dewasa”. Bandingkan aja foto-foto sekarang sama foto-foto saat SMA atau saat awal masuk kuliah yang masih “polos”. Itu adalah salah satu ikhtiar dalam menemukan jodoh. Kata temenku kalo ada orang yang umurnya sudah “dewasa” tapi masih cuek dengan penampilan itu berarti belum ada hasrat untuk mencintai. Hahaha, ada-ada aja... XD
Tapi tenang kawan, gak usah galau berkelanjutan. Semua indah pada waktunya kok. Yang penting terus berikhtiar dan berdoa dan jangan berharap berlebih. Kalau mengharapkan seseorang harus melihat kembali siapa diri kita. Kalau kita masih belum pantas buat “dia” mari kita perbaiki diri dulu, karena memperbaiki diri itu memperbaiki jodoh. ^^
Bagi yang udah ada calon, di jaga baik-baik ya. Buat komunikasi yang baik karena komunikasi itu sangat penting. Komunikasi yang baik itu harus diungkapkan secara gamblang, karena gak semua orang punya ilmu kebatinan yang bisa membaca pikiran orang dan ingat, tidak ada yang tahu isi hati orang lain. Sebuah pasangan harus saling percaya, saling mendukung, saling menjaga hati, saling mengerti, saling mendoakan dan yang paling penting jangan saling-kuh. :p
2. Kerjaan
Apa yang akan kamu lakukan setelah lulus nanti?
Kebanyakan orang bingung mau ngapain setelah lulus kuliah . Saat wisuda haruskah merasa senang atau malah justru depresi? Senang, karena sudah menyelesaikan perjuangan selama kuliah dan menyandang gelar sarjana. Depresi karena telah masuk dalam “The Real World” yang tidak menggunakan banyak teori seperti kuliah. The real world is crazy ,so prepare your self!
Jadi ingat saat ketemu dan ngobrol sama kakak angkatan yang udah lulus belum lama ini. Penampilannya rapi pisan euy, ternyata eh ternyata baru ngikutin tes kerja dari job fair yang sebelumnya di ikuti. Berikut adalah beberapa point penting dan unik yang bisa saya share disini:
- Gak heran kalau sekarang banyak sarjana yang jadi pengangguran. Nyari kerja itu kaya nyari jarum dalam tumpukan jeramai, susah dan “njlimet”. Bayangin aja, dari lowongan yang cuma butuh 5 orang yang daftar puluhan, bahkan ratusan. Jadi kesempatan yang ada tu kecil. Lebih susah lagi kalau kerjaan yang dilamar cross atau nggak sejalan sama jurusan saat kuliah. “Emangnya udah kemana aja mas?” penasaran dengan seberapa keras usahanya. “Wah, kalo itu jangan ditanya, nduk. Yang via online udah lima puluhan mungkin, yang langsung dua puluhan kayaknya ada. Dari segitu ada beberapa yang dapat panggilan, tapi sampai sekarang belum ada yang lolos.” Ow, Ow cuma bisa bengong aja denger ceritanya.
- Semua orang pasti membutuhkan uang, dan dengan bekerja seseorang bisa menghasilkan uang, setiap siswa yang sudah mnyelesaikan studynya pasti akan mencari pekerjaan. Tapi ada sedikit perbedaan dalam hal ini. Pada fase pencarian pekerjaan, seorang cowok mempunya beban mental yang lebih berat dibanding cewek. Karena bagaimanapun juga, cowok lah yang menjadi pemimpin dan penanggung jawab dalam sebuah keluarga nantinya. Walaupun sekarang sudah ada yang namanya kesetaraan gender yang gak membedakan antar cowok dan cewek, tetap aja cowoklah yang harus bertanggung jawab menafkahi keluarga. Kalau gak punya kerjaan dari mana bisa menafkahi keluarga? Bertanggung jawab pada diri sendiri aja belum bisa bagaimana mau bertanggung jawab bagi orang lain?
Tapi bagi cewek juga gak bisa berlenggang kangkung hanya bergantung pada yang cowok aja, kalau yang cewek juga punya kerjaan pasti akan sangat membantu yang cowok. Ingat point pertama tentang jodoh tadi, sebuah pasangan harus saling membantu kan?
Tapi jangan khawatir kawan, diamana ada kemauan pasti disitu ada jalan. There is a silver lining in every cloud.
Kalau memang mencari pekerjaan keperusahaan susah, kenapa gak membangun usaha sendiri? Tidak selamanya kita bisa bergantung pada orang lain. Kalau usaha kita sukses, suatu saat nanti malah bisa membantu orang lain yang butuh kerjaan. Explore kreativitasmu untuk menghasilkan pundi-pundi uang sendiri. Hoho....
- Selain cerita perjuangan yang menyakitkan, ada juga cerita unik yang bisa saya share disini. Karena banyaknya tes yang diikuti untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, kakak angkatanku itu bertemu orang yang sama dalam beberapa tes yang telah diikutinya. Akhirnya kenalanlah mereka, ternyata orang itu juga merasakan hal yang sama. Sama-sama merasa de javu karena merasa pernah bertemu sebelumnya. Jadi dari semua kisah menyakitkan tentang pekerjaan, ada hikmah yang bisa diambil yaitu semakin banyak ikut tes kerja, makin banyak relasinya. Hahaha.... XD
Kalo udah dapet kerjaan n udah menemukan jodoh tu rasanya hidup bahagia banget ya. No more galau pokoknya. Tapi semua itu gak bisa didapat tanpa ridho Allah SWT, jadi sekeras apapun usahanya kebahagiaan hidup gak akan didapat tanpa diimbangi dengan doa, sebaliknya, kalo cuma doa tanpa usaha ya kapan dapatnya? ^^
Apakah kamu setuju bahwa jodoh dan pekerjaan adalah hal yang paling membuat gelisah dalam hidup ini? Kalau gak setuju, kamu bisa share hal lain disini.
The last but the least, I’ll say SEMAMPREEEETTTTT..... !!!! (^o^)/