GADO-GADO

Blog ini merupakan potret kehidupan saya yang seperti gado-gado. Semuanya bercampur aduk jadi satu disini dengan berbagai gaya bahasa, berbagai cara penulisan, dan berbagai macam hal. Disini terdapat segala hal yang saya pikirkan, saya lihat, saya dengar dan saya rasa. Maklumlah masih blogger pemula jadi ya masih gak karuan, but I like to learn by doing.
segala macam kritik dan saran pun saya terima dengan senang hati.
Terimakasih atas kunjungan anda.^^

Selasa, 02 Agustus 2011

Sejarah Jurnalistik Nasional

Sejarah Jurnalistik Nasional Indonesia ditandai dengan terbitnyatabloid Belanda pertama di Indonesia yaitu Batavis Novelis pada tahun 1744. setelah itu mulailah bermunculan surat kabar surat kabar baru dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Seperti ; Medan Priyayi (1910), Bintang Barat, Bintang Timur, dan masih banyak lagi. Medan Priyayi adalah surat kabar pertama yang dimiliki oleh masyarakat pribumi Indonesia, yang didirikan oleh Raden Jokomono atau Tirto Hadi Soewirjo. Oleh sebab itu Raden Jokomono atau Tirto Hadi Soewirjo disebut sebagai tokoh Pemrakarsa Pers Nasional. Disebut sebagai Pemrakarsa Pers Nasional karena dia adalah orang pertama dari Indonesia yang mampu memprakarsainya dan dimodali oleh modal Nasional.

Lalu pada masa Kependudukan Jepang, pers Indonesia Vakum dan hanya ada media masa dari Jepang yang beredar. Hal itu dikarenakan pemerintah jepang takut dengan adanya propaganda yang akan dilakukan masyarakat Indonesia dengan pers tersebut. Pers Indonesia mulai bangkit kembali pada masa Kemerdekaan, yaitu ditandai dengan perngambilan alih fasilitas fasilitas Jepang di Indonesia. Fasilitas yang dimaksud adalah fasilitas percetakan milik perusahaan Jepang seperti, Soeara Asia, Tjahaya, dan masih banyak lagi.

Setelah Merdeka, pers di Indonesia semakin berkembang, ditandai dengan mulai munculnya radio sebagai media komunikasi, dan dibentuknya Kantor Berita ANTANA yang diprakarsai oleh Adam Malik, Soemanang, dan Am. Sipahuntar. Lalu menjelang Asian Games, proyek TV mulai muncul, pada tahun 1962 TVRI muncul dengan tampilan hitam putihnya.

. Pers pada masa Orde lama digunakan untuk mengkritisi pemimpin.

. Pers pada Masa Komunis digunakan untuk pendekatan Komunis.

. Pers pada masa Orde Baru : pers tidak bebas dan hanya untuk kepentingan

Poliitik.

. Dan Pers untuk saat ini dikuasai oleh orang orang tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar